Halaman

    Social Items

Dimana Keberadaan Alien?


Where are Everybody?

Pernahkan anda memperhatikan bintang bintang yang jumlahnya ratusan milyar? apakah hanya bumi planet yang memiliki kehidupan di alam semesta yang luar biasa luasnya ini? itulah yang akan dibahas dalam Fermi Paradox berikut ini.
sebelumnya kita harus memahami arti dari kata "paradox (paradok)"

pa·ra·doks : pernyataan yg seolah-olah bertentangan (berlawanan) dng pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran; bersifat paradoks
setelah memahami pengertian dari paradoks mari kita simak apa itu fermi paradoks, seperti pertanyaan kita di atas tadi tidak pernahkah kita bertanya "kenapa tidak ada satu kehidupanpun yang datang, berkunjung, atau sekedar lewat di bumi kita ini?"

kita ukur dari perbandingan terkecil bumi dengan planet lain, yang pertama di bima sakti yang memiliki 200-300 milyar bintang,, mungkinkan dari sekian banyak bintang tidak ada peradaban makhluk lain yang nyasar ke bumi?

Fermi paradox didukung oleh Nikola Kardashev seorang astrofisikawan russia yang mengajukan proposal bahwa di alam semesta ini ada 3 jenis tipe peradaban

  1. Peradaban tipe I
    yaitu peradaban yang menggunakan planet sebagai sumber energi, bahkan cenderung menghabiskan sumber daya planet itu sendiri (kita mungkin berada disini, walopun belum sepenuhnya, Carl Sagan bilang peradaban manusia itu masih di kisaran 0.7)
  2. Peradaban tipe II
    yaitu peradaban yang menuai energi dari bintang induk mereka. Bijimane caranya mungkin masih gelap untuk manusia, tapi seseorang bernama Freeman Dyson dengan berani-beraninya berteori. kalau peradaban tersebut membuat kubah segede Sharivan (lebih gede dari gavan dong) yang menutupi bintang, lalu mengubah radiasi panas dari bintang itu menjadi energi. Kubah ini dinamakan Dyson Sphere.
  3. Peradaban tipe III
    jauh lebih advance dong dari kedua peradaban diatas, nah peradaban tipe ini udah menuai energi dari seluruh galaxy mereka.
Dari 3 tipe diatas maka bumi yang tergolong "masih muda" dalam pertatasuryaan :v yang kira kira umurnya baru 4,5 milyar tahun dan peradaban manusia jauh lebih muda dari bumi yaitu baru 100 ribu tahun-an saja sudah memiliki peradaban yang maju, coba bayangkan kalau diluar sana ada planet yang peradabannya sudah menjapai 9 milyar tahun seperti apa peradaban di dalam planet tersebut?
nb : Big bang diperkirakan terjadi 13 milyar tahun yang lalu

bayangkan bentuk peradaban bumi 4 milyar tahun mendatang...

Jawaban Fermi Paradoks
ada 2 teori tentang jawaban fermi paradoks tersebut


  1. Tipe peradaban I dan II tidak pernah ada makannya sekarang kita tidak melihat mereka. teori ini menjelaskan bahwa peradaban tipe I ga akan mungkin mencapai tipe II apalagi tipe III karena suatu yang menyebabkannya begitu (The Great Filter).  maksud dari gambar tersebut adalah semula semua peradaban salin berlomba" dari peradaban tipe 0 ke tipe I sampai saat da terbentur (Garis Merah Tebal) dan hanya segelintir yang berhasil survive dari The great filter tersebut dan mereka bisa berevolusi ke tahap berikutnyakalau kita menganggap teori ini benar pasti kita bertanya "kapan teori ini terjadi?" kemungkinan jawabannya ada 3 yaitu :

    - We are rare
    maksudnya adalah kita adalah planet yang bertahan dari the great filter tersebut.
    - We are first
    maksudnya adalah kita juga planet yang berhasil bertahan dari the great filter tapi masih ada planet lain yang juga berhasil tapi peradaban kita jauh lebih maju dari mereka makanya kita tidak melihat mereka
    - We are fucked
    maksudnya adalah kita masih perjuangan sebelum the great filter terjadi dan bisa jadi the great filter adalah sebuat gamma brust ray yang menghancurkan semua peradaban yang ada
  2. Tipe I, II, III ada tapi ada alasan logis kenapa kita tidak melihat merekaalasannya antara lain :
    - Sudah ada peradaban maju yang pernah ke bumi tapi "pada masa lalu", kenapa kita tidak tau?
    penjelasannya adalah, manusia modern sudah ada kira kira baru 100 ribu tahunan 1/8 dari awal mula peradaban manusia dan 100 ribu/4,5 milyar tahun dari pembentukan bumi.. masih ada 7/8 kemungkinan peradaban tersebut datang ke bumi
    - Bumi di daerah pinggiran,  analoginya adalah anggap pusat bimasakti itu jakarta berarti bumi berada di perbatasan papua sana 










    - Peradaban II dan III tidak mau mencampuri urusan primitif
    setelah membaca peradaban tipe II apalagi III yang sudah sangat sangat maju untuk apa dia mengurus bumi yang "Mungkin" dianggap primitif bagi mereka
    - Galaksi dalam perang bintang
    NASA udah berulang kali mengirim sinyal ke luar angkasa sana tapi kenapa kita tidak mendapat balasan? bisa jadi semua penduduk planet sedang perang bintang dan mereka bersembunyi lalu ada sebuah peradaban idiot yang terus mengirim sinyal ke luar sana, Stephen Hawking yang seorang fisikawan modern teoritis sudah mewanti wanti jangan kirim sinyal ke sana, karena itu sama dengan mengundang maut. kalau diibaratkan kita sama kayak suku aztec waktu diserang penjajah spanyol yang ga bisa ngapa ngapain
    -Ada satu peradaban super dominan di galaksi yang menciptakan sebuah galaksi anggap itu sebagai bimasakti lalu dipanen untuk dijadikan makanan contohnya dalam film star trek dan mass efect
    - Manusia terlalu primitif sehingga tidak mengetahui lalu lintas komunikasi peradaban lain yang sudah sangat jaud lebih tinggi dari teknologi bumi saat ini, dan kalau dianalogikan kita sama seperti semut yang tidak tau ada jalur layang 10 jalur di atas rumahnya
    - Kita sudah mendapat balasan kontak dari peradaban lain tapi pemerintah menyembunyikannya, juga tedapat dalam film Man In Black
    - The Prime Directive
    maksudnya adalah semua peradaban tingkat II dan III membentuk suatu aliansi yang tidak memperbolehkan kontak dengan peradaban dibawah tingkat II

    Sebenarnya masih banyak teori tentang Fermi Paradox ini tapi ingat ini cuma sebatas teori tergantung kepada anda mau percaya atau tidak.
Load Comments

Rocket

Rp250.000,-   Rocket SEKALI INSTALL DI BLOGSPOT RATUSAN PRODUK SIAP HASILKAN UANG Senjata Para Pebisnis Affiliate TAHUKAH ANDA BAHWA - Siapa...

Subscribe Our Newsletter