Halaman

    Social Items

Pola gelap menunjukan adanya air yang mengalir bersama garam di permukaan Mars pada musim panas | Kredit: NASA

Astronomy Event - Mars, sebuah planet berwarna kemerahan yang permukaannya berupa padang pasir berkarat yang berdebu dan kering. Ini membuat kehidupan tidak mau hidup disini. Namun baru-baru ini, NASA menemukan suatu hal yang mengejutkan di planet merah tersebut.

Wahana luar angkasa bernama Mars Reconaissance Orbiter (MRO) memotret citra unik. Citra tersebut menunjukan pola garis yang surut dan pola kipas pada tebing curam di kawasan lembah dan kawah Mars. Pola itu seperti terbentuk oleh air yang mengalir menuruni lembah, atau yang disebut sebagai Reccuring Slope Lineale (RSL).

NASA pun menyimpulkan bahwa adanya air berbentuk cair mengalir di permukaan Mars.

Lebih lanjut lagi, ilmuwan meneliti spektometri di tebing-tebing Mars saat pola garis terbentuk sempurna. Mereka menemukan adanya garam terhidrasi seperti klorat dan perklorat. Ini juga menjadi bukti tambahan bahwa adanya air yang mengalir di Mars.

Keberadaan air di Mars memang sudah dicurigai sejak dulu. Misalnya, pada tahun 1970-an, NASA memotret wilayah yang diduga bekas sungai. Lalu, Mars Global Surveyor memotret tanda-tanda adanya air yang mengalir di bebatuan Mars. Bahkan NASA pernah mengungkap masa lalu Mars bahwa planet itu pernah memiliki samudra di belahan utara.

Sejauh ini, NASA telah menemukan bukti adanya air mengalir di kawah Hale, Palikir, Horowitz, dan di lembah Coprates Chasma. Kemungkinan, air ini mengalir pada saat suhu permukaan Mars lebih tinggi dari 23 derajat Celcius, yaitu pada musim panas. Kalian mungkin tidak mau meminum air ini, sebab air ini memiliki kandungan garam yang lebih tinggi daripada air laut Bumi.

Penemuan ini memunculkan pertanyaan baru. Ilmuwan masih belum tahu pasti apakah air yang mengalir ini berasal dari bawah tanah, atau berasal dari kondensasi di atmosfer. Yang lebih menarik lagi, kehidupan luar bumi dalam bentuk mikroorganisme berkemungkinan hadir dalam air tersebut.

Sejauh ini, kita masih mendapatkan pengetahuan kecil tentang air Mars ini. Walaupun begitu, kita sudah menguak keberadaan H20 pada planet yang tampak kering itu.

"Mars bukan planet kering seperti yang diduga sebelumnya," kata Jim Green, salah satu ilmuwan NASA.

"Mars kita berubah sekarang dan kita akan terus mendiskusikannya kemudian," kata John Bridge, profesor ilmu keplanetan di University of Leicester.

NASA Temukan Bukti Air Mengalir di Mars

Pola gelap menunjukan adanya air yang mengalir bersama garam di permukaan Mars pada musim panas | Kredit: NASA

Astronomy Event - Mars, sebuah planet berwarna kemerahan yang permukaannya berupa padang pasir berkarat yang berdebu dan kering. Ini membuat kehidupan tidak mau hidup disini. Namun baru-baru ini, NASA menemukan suatu hal yang mengejutkan di planet merah tersebut.

Wahana luar angkasa bernama Mars Reconaissance Orbiter (MRO) memotret citra unik. Citra tersebut menunjukan pola garis yang surut dan pola kipas pada tebing curam di kawasan lembah dan kawah Mars. Pola itu seperti terbentuk oleh air yang mengalir menuruni lembah, atau yang disebut sebagai Reccuring Slope Lineale (RSL).

NASA pun menyimpulkan bahwa adanya air berbentuk cair mengalir di permukaan Mars.

Lebih lanjut lagi, ilmuwan meneliti spektometri di tebing-tebing Mars saat pola garis terbentuk sempurna. Mereka menemukan adanya garam terhidrasi seperti klorat dan perklorat. Ini juga menjadi bukti tambahan bahwa adanya air yang mengalir di Mars.

Keberadaan air di Mars memang sudah dicurigai sejak dulu. Misalnya, pada tahun 1970-an, NASA memotret wilayah yang diduga bekas sungai. Lalu, Mars Global Surveyor memotret tanda-tanda adanya air yang mengalir di bebatuan Mars. Bahkan NASA pernah mengungkap masa lalu Mars bahwa planet itu pernah memiliki samudra di belahan utara.

Sejauh ini, NASA telah menemukan bukti adanya air mengalir di kawah Hale, Palikir, Horowitz, dan di lembah Coprates Chasma. Kemungkinan, air ini mengalir pada saat suhu permukaan Mars lebih tinggi dari 23 derajat Celcius, yaitu pada musim panas. Kalian mungkin tidak mau meminum air ini, sebab air ini memiliki kandungan garam yang lebih tinggi daripada air laut Bumi.

Penemuan ini memunculkan pertanyaan baru. Ilmuwan masih belum tahu pasti apakah air yang mengalir ini berasal dari bawah tanah, atau berasal dari kondensasi di atmosfer. Yang lebih menarik lagi, kehidupan luar bumi dalam bentuk mikroorganisme berkemungkinan hadir dalam air tersebut.

Sejauh ini, kita masih mendapatkan pengetahuan kecil tentang air Mars ini. Walaupun begitu, kita sudah menguak keberadaan H20 pada planet yang tampak kering itu.

"Mars bukan planet kering seperti yang diduga sebelumnya," kata Jim Green, salah satu ilmuwan NASA.

"Mars kita berubah sekarang dan kita akan terus mendiskusikannya kemudian," kata John Bridge, profesor ilmu keplanetan di University of Leicester.
Load Comments

Rocket

Rp250.000,-   Rocket SEKALI INSTALL DI BLOGSPOT RATUSAN PRODUK SIAP HASILKAN UANG Senjata Para Pebisnis Affiliate TAHUKAH ANDA BAHWA - Siapa...

Subscribe Our Newsletter